Jumat, 31 Juli 2015

Kumpulan foto Devi kinal putri

Devi kinal putri atau yang biasa dipanggil kinal ini, lahir di bandung pada 2 januari,1996.
MoJang bandung ini tergabung dalam idol group jkt48 yang merupakan sister group dari akb48. Sekarang ini ia tergabung dalam tim j dan sekaligus menjadi kapten dari tim tersebut.
Namun pada saat konser jkt48 yang bertajuk " JKT48 Ada Banyak Rasa, Pilih suka rasa apa? " pada tanggal 13 juni kemarin.
Jkt48 akan melakukan reshuffle tim dan kinal adalah salah satu member yang di reshuffle. Kinal yang saat ini merupakan member tim j di pindahkan ke dalam tim k3 dan sekaligus akan menjadi kapten tim k3.

Berikut ini kumpulan foto dari devi kinal putri Kumpulan Foto Devi Kinal Putri part 2 . Sumber : twitter kinal
































Cinta yang tertuduh

" Huh... Liburan semester yang membosankan" gumam seorang laki laki yang sedang duduk sendiri di teras rumahnya, Remaja laki laki itu adalah rendy.
Dia adalah seorang siswa sma kelas 3, hidupnya sangat sederhana berbeda dengan teman-teman di sekolahnya.
Setiap hari ia berangkat ke sekolahnya hanya dengan berjalan kaki sedangkan teman-teman sekolahnya menggunakan sepeda motor.

" Andai aja gue punya motor pasti gue bisa jalan jalan dan punya pacar kaya orang lain " gumamnya lagi.

Memang cewek zaman sekarang jarang ada yang mau nerima cowok apa adanya. Mereka hanya melihat materi, kalau ada cowok yang punya motor bagus aja pasti banyak cewek yang nempel meskipun wajah cowoknya kayak pelawak budi anduk.

Seminggu liburan semester pun berlalu tak terasa begitu cepat hanya menyisakan seminggu lagi dan gue hanya menghabiskan liburan ini dengan menonton tv, tidur, makan, mandi sampai seterusnya begitu.

Malam ini pun sama seperti biasanya gue hanya menonton tv di rumah.
iKrinngg.. krinngg.. kringg.. tiba tiba terdengar suara handphone berbunyi. " Ren... itu handphone mu bunyi tuh " teriak ibu gue yang sedang membereskan kamar gue yang gak karuan.
" biarin bu.."
gue pun gak mikirin tentang handphone gue, karena paling cuma sms dari operator yang memberitahukan tentang promonya. gue berpikir seperti itu karena memang handphone gue gak pernah ada yang sms atau telepon, biasalah jomblo memang kaya gitu hp nya kaya kuburan sepi.

kriinng.. krinngg.. krinngg.. hp gue pun kembali berbunyi dan ibu gue pun kembali berteriak " Ren itu hp mu bunyi lagi ". karena risih oleh teriakan ibu gue yang kaya toa. gue pun mengambil hp gue dan mengeceknya. terlihat di notif hp gue ada sms masuk yang isinya

" hai.. masih ingat sama aku? "

" siapa nih gk kenal gue nomornya." tanya gue pada diri gue sendiri. karena gue penasaran, gue pun membalas sms itu.

" siapa yah? salah sambung kali "

tak satu menit setelah gue membalas sms tadi, dia pun membalasnya.
" ini aku teman sekelas kamu waktu smp, masa udah lupa sih? "

" Iyah siapa? "

" Ini aku vina, inget kan? "

" Ohh vina.. yang waktu dulu aku tarik kursinya terus kamu jatuh. hehe "

" Ihh kamu mah inget nya yang itu.. dasar jail "

begitulah setidaknya percakapan gue sama vina teman sekelas gue waktu smp dulu. setelah smsan kemarin sama vina, gue sama vina pun semakin akrab dan sering smsan dan teleponan. Liburan gue yang tinggal seminggu pun terasa tidak membosankan lagi, sekarang ada vina yang nemenin gue smsan dan teleponan.

Setelah semakin akrab sama vina gue pun mulai timbul rasa suka sama vina. Namun karena pandangan gue tentang semua cewek itu yang gak bisa nerima cowok apadanya itu, gue pun jadi takut dan gk berani ngungkapin perasaan gue.

Namun karena respon vina yang selalu ramah, baik dan perhatian ke gue meskipun hanya lewat sms, gue pun akan memberanikan diri buat ngungkapin perasaan gue.

Malam ini adalah malam minggu dan gue udah janjian sama vina untuk ketemuan di sebuah pasar malam. Gue pun berndandan semaksimal mungkin buat tampil di depan vina. Mengenakan jeans hitam dengan dipadukan kemeja kotak-kotak berwarna hitam merah dan sneakers converse hitam putih.
Jam sudah menunjukan pukul 8.00 malam, namun vina masih belum datang. "Mungkin dia dandannya lama" pikir gue positive.

Tiba-tiba ada tangan yang menepuk pundak gue. Gue pun langsung menoleh, dan ternyata itu adalah vina. Dia terlihat cantik dengan jeans hitam sneakers putih serta baju putih yang sangat nyatu dengan kulitnya.

" Hai.. ren udah lama nunggu yah?" tanya vina membuyarkan lamunan gue.

" ehh.. eng..enggak kok "
Setelah saling sapa membuka pembicaraan, gue dan vina pun berjalan-jalan di pasar malam dan naik wahana sambil terus berbincang-bincang tentang masa-masa waktu kita di smp dulu.

Setelah bermain di pasar malam selesai, gue pun mengajak vina ke sebuah tempat yang ada di pasar malam tersebut.

" Ada apa sih ren kok kesini? aku akan masih mau main " tanya vina

" ehh.. Ada yang mau aku omongin sama kamu vin " jawab gue gugup

" iyah tinggal ngomong aja ren "

Dengan perasaan takut, gugup dan deg-degan yang bercampur aduk. Gue pun memberanikan diri memegang tangan vina dan menatap ke dalam matanya dan berkata " Vin.. Aa..ku suka sama kamu. Meskipun kita deket cuma satu minggu, tapi rasanya aku nyman banget sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku? " jantung gue pun semakin berdegup kencang bercampur dengan keringat dingin yang bercucuran.

" hmmmm... Iii..ya aku mau jadi pacar kamu " ungkap vina dengan tersenyum

Perasaan yang teramat senang dan heran pun menghampiri gue. Gue pun langsung memeluk vina dengan persaan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata kata.

Setelah kemarin malam gue nembak vina di pasar malam, gue dan vina pun resmi pacaran dan horee.. Gue resmi keluar dari kejombloaan gue yang udah akut.

Hari demi hari terasa sangat indah gue lalui bersama vina kekasih yang sangat gue sayangi itu. Bermain di pasar malam tempat kita jadian, makan baso di pinggir jalan, duduk di pantai melihat senja yang indah gue habiskan berdua denganya.

Tak terasa hubungan gue dan vina pun udah jalan 4 bulan. Di hitung dari bulan januari liburan semester gue dan sekarang bulan april. Itu artinya sebentar lagi gue akan menghadapi ujian nasional.

Gue dan vina pun jarang sekali pergi bersama, bahkan untuk ketemu pun udah jarang banget, Karena kita sibuk mempersiapkan untuk ujian nasional.

Ujian nasional pun telah tiba dan gue berusaha sebaik mungkin mengerjakan soal-soal tersebut dengan teliti agar hasil yang gue dapatkan sesuai dengan kerja keras gue selama ini.

Setelah melawati ujian nasional yang sangat menegangkan akhirnya hari kelulusan pun tiba. Kertas pengumuman kelulusan siswa pun di tempel di mading sekolah. Gue pun langsung menuju tempat mading sekola dan melihat-lihat daftar nama kelulusan siswa. Gue sangat kaget ketika menemui nama gue dalam daftar kelulusan siswa tersebut dan yang paling mengejutkan lagi gue berada pada peringkat 2 dengan nilai terbaik di sekolah satu tingkat kalah dari sisiwi bernama siti nurhafifah yang berada di peringkat 1.

Kabar gembira ini pun ingin gue bagikan dengan pacar tercinta gue vina dan langsung meneleponnya. Namun beberapa kali gue mencoba menghubunginya, handphonenya tetap tidak bisa di hubungi. Karena perasaan gue yang khawatir gue pun berniat kerumahnya setelah pulang sekolah.

Teeeett...teettt...teett.. Bel pulang sekokah pun berbunyi dan gue langsung bergegas kerumah vina.

Setelah tiba di depan rumahnya, gue melihat ada sebuah mobil hitam dan terlihat vina keluar dari mobil itu dengan di gendong oleh seorang cowok yang terlihat seumuran dengan gue namun sedikit lebih tua 1 atau 2 tahun dari gue.

Gue pun merasa sangat kaget. " Siapa cowok itu? Dan ada hubungan apa dia dengan pacar gue? Apa cowok itu pacar nya vina? Pantesan gue hubungin handphone nya gk bisa bisa " tanya gue pada diri sendiri tepatnya.

Gue sangat marah, kecewa dan kesal sama vina. Gue memutuskan untuk pergi ke pantai yang biasa gue datangi bareng vina.

" Pantesan akhir-akhir ini dia gk bisa di hubungi gue kira emang lagi fokus buat ujian, ternyata dia malah selingkuh dari gue. Jahat lo vin.. Jahat lo. Apa salah gue sih sampe lo tega ngelakuin ini sama gue. Arrgghhhhhhh......." teriak gue.

Langit biru sudah berubah menjadi jingga, matahari pun sudah mulai tenggelam sedikit demi sedikit.
Gue pun berniat untuk pulang dengan hati masih sangat marah terhadap vina dan masih ngga nyangka dia ngelakuin ini sama gue.

Setelah tiba di rumah gue pun langsung masuk kamar, mengunci pintu kamar dan berbaring di tempat tidut dengan masih memakai seragam.

Pikiran gue pun masih teringat dengan cowok itu yang sedang menggendong vina. Hati gue terasa sesak dan sakit setiap kali mengingat itu.
Tiba tiba terdengar handphone gue berbunyi tanda ada panggilan masuk. Namun gue tidak menghiraukan panggilan itu. Otak gue masih memikirkan tentang hal itu. Tapi handphone gue pun terus berbunyi tanpa henti.
Gue mencoba melihat handphone gue dan ternyata panggilan masuk itu adalah vina. Gue pun mengangkatnya
" Hallo ada lo nelpon gue? " tanya gue dengan nada marah

" Kok jawab nya gitu sih sayang.l, Ada apa sih, kamu gak seneng aku telpon? "

" Pikir aja sendiri " jawab gue ketus

" ihh.. Kamu kenapa sih sayang? Aku punya salah? Kalau iya aku minta maaf "

" Kamu selingkuh dari aku kan? Pantesan aku hubungin ngga pernah bisa. Aku kira kamu fokus buat ujian ternyata kamu selingkuh di belakanh aku "

" Selingkuh? Siapa yang selingkuh sayang? Aku tuh ngga pernah selingkuh dari kamu? "

" Aku lihat kok tadi kamu di gendong sama cowok waktu keluar dari mobil, sampe segitunya yah .."

" Kamu ini ngomong apa sih, aku nggak ngerti? "

Gue langsung menutup teleponya tanpa nemperdulikan pertanyaan vina. Karena gue masih sangat marah sama dia.

Hari demi hari berlalu dan gue sudah seminggu tidak saling berhubungab dengan vina. Sebenarnya vina coba menelpon dan menemui gue, namun gue masih sangat matah untuk ketemu atau menerima telpon darinya.

Dengan malas hari ini gue berangkat ke sekokah, karena ada pengumuman tentang siswa yang akan melanjutkan ke universitas.
Gue pun duduk dengan malas sambil melamun menunggu guru yang akan mengumumkan.
Namun tiba tiba teman gue menepuk pundak gue dan berkata
" Ren tuh ada yang nyariin lo tuh " kata teman gue

" Siapa? " tanya gue dengan nada malas

" Gue juga ngga tahu, cowok, orangnya ada di gerbang sekolah lagi nunggu sama pak satpam "

Gue pun langsung menuju ke gerbang sekolah, mata gue terbelalak seperti mata elang yang akan menerkam mangsanyaa setelah melihat orang yang mencari gue adalah cowok yang waktu itu menggendong vina.

" Ada apa lo nyari gue? " tanya gue dengan nada marah

" Gue cuman mau nyerahin ini, ini dari adik gue vina " jawab nya sambil memberikan sebuah amplop putih kecil kepada gue.

Adik? Jadi dia ini adalah kakak nya vina, bukan pacarnya? Tanya gue pada diri sendiri.
Gue sangat kaget dengan ini. Gue udah salah paham dan nuduh vina selingkuh.

" Adik gue udah meninggal tiga hari yang lalu, dia menderita penyakit jantung. Dan itu adalah surat buat lo dari adik gue " jelas nya sambil pergi berlalu meninggalkan gue

Bagaikan tersambar petir, tubuh gue lemes seakan tak mampu untuk berdiri setelah mendengar penjelasan dari kakaknya vina tadi. Tak sadar air mata gue pun menetes membasahi pipi gue. Gue terkulai lemas di depan pintu gerbang sekolah, satpam yang melihat gue menangis dan terkulai lemas di tanah pun langsung membawa gue ke ruang uks lalu meninggalkan gue sendirian.

Gue masih terisak-isak menangis mengetahui bahwa vina orang yang sangat gue cintai telah meninggalkan gue untuk selamanya. Gue pun mencoba membuka surat dari vina dan memebacanya

Dear Rendy

Rendy aku sayang banget sama kamu. Aku sangat mencintai kamu.
Terima kasih karena telah menemani aku selama ini hinhga aku bisa bertaha sampai selama ini.
Aku minta maaf karena aku telah membuatmu marah sama aku.
Aku benar-benar ngga pernah selingkuh dari kamu. Aku sangat mencintaimu Rendy.
Aku sangat sedih saat kamu begitu marah padaku.
Dan sekarang, mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah tidak ada lagi si dunia mu. Aku akan pergi jauh dan tak akan kembali lagi. Aku harap kita bisa bertemu lagi si sini nanti. Tapi kamu jangan terlalu cepat pergi kesini. Kamu harus hidup bahagia dan menemukan pasangan yang bisa menemani mu hingga tua nanti. Kejarlah cita cita mu. Aku akan selalu menyayangi mu di sini.

Aku sangat mencintai kamh Rendy

Vina

Tangis gue pun tak terbendung lagi setelah membaca surat dari vina. Gue sangat menyesal telah nuduh dia selingkuh hingga membuat dia bersedih sampai akhirnya kondisinya drop dan meninggalkan gue untuk selamanya.