Jumat, 08 Mei 2015

Camping Di Curug Cileat Subang

Bismillah.. Karena ini adalah postingan awal gue jadi gpp kali yah kalau misalkan banyak banget kekurangannya hehe2331x tanpa banyak basa basi gaje ye yaudah yah cekidot.. Cuaca mendung sore hari tepatnya pukul 3 sore gue dan 8 teman gue berangkat menuju Curug cileat. Gile yeh padahal tuh janjinya berangkat jam 2 siang. Perjalan dimulai untuk menuju curug cileat dari arah pantura bisa melalui jalan pamanukan menuju ke subang kira kira 30 menitan lalu menuju ke jalan cagak subang dan selanjutnya menuju ke arah tanjung siang-sumedang. Sayangnya untuk menuju ke Curug cileat kita harus teliti karena plang petunjuk untuk ke Curug cileat sangatlah kecil dan juga sudah memudar tulisannya, supaya memudahkan untuk mengingatnya agar kalian tidak kebablasan bagi yang akan berkunjung gue berikan tips nih ye, karena tuh plang udah memudar tulisannya biar kalian yakin, ciri cirinya adalah di sisi kiri plang tulisan menuju Curug cileat ada pangkalan ojek dan tempat bermain anak anak, kaya mobil mobilan gitu yang pake koin, nah di situ cuman ada satu tempat bermain anak anak jadi mudah di hapal. Nah dari situ masuk ke jalanan kecil yaitu menuju desa mayang. Untuk menju curug cileat sendiri harus melalui dua desa yaitu desa mayang dan desa Cibogo sebagai desa terakhir. Kami sampai di desa mayang pukul 6 sorean karena akses jalan yang sangat berbahaya mobil pun tidak bisa masuk akhirnya kami harus berjalan kaki menuju desa Cibogo yang kira kira 5 kilometeran. Karena memulai perjalanan di waktu malam kami harus menggunakan senter karena minim nya lampu penerangan, cuma ada waktu di perumahan penduduk saja. Untuk menuju loket tiket bagi kalian yang tidak tahu jalan tidak perlu khawatir karena akses jalan disana cuma ada satu jalan kecil, Kalian cuma harus mengikuti jalan tersebut. Tempat loket tiket atau yang sering masyarakat sekitar sebut warung terakhir ada di atas. Harga tiket untuk menuju Curug cileat sangat murah hanya RP.10.000/orang itu sudah termasuk asuransi dari penduduk setempat bila ada sesuatu terjadi. Setelah sampai di warung terakhir pukul 8, kami pun beristirahat 30 menit karena perjalanan naik turun yang sangat melelahkan. Setelah beristirahat pukul 8.30 malam kami memulai perjalanan, akses jalan untuk menuju Curug cileat hanya satu jalan setapak yang biasa dilalui para petani. Curug cilieat itu sendiri berada di kawasan gunung canggah yang di bawahnya terdapat sungai cileat. Curug cileat memiliki 5 buah Curug yang pertama adalah Curug citorok air yang jernih dan segar, namun debit air nya kecil. Kedua yaitu Curug camuncang tentunya debit air nya sedikit lebih besar. Yang ketiga adalah Curug camuncang pasir. Air nya sangat deras di banding kedua Curug sebelumnya. Nah curug yang keempat dan kelima nya berdampingan. Kami pun camping di tempat biasa kami tempati yaitu di tempat datar yang terdapat saung kecil tempat biasanya para petani menyimpan rerumputan untuk makanan kerbau di sana. Udara yang dingin khas pegunungan, bintang bintang yang bertaburan sangat indah memanjakan mata kami. Cahaya mentari yang sudah mulai timbul dari bebukitan membangunkan kami, akhirnya setelah semua nya membersihkan segala sesuatu dari sisa semalam akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Curug terakhir, untuk menuju Curug terakhir kami memakan waktu 30 menit. Sesampainya disana kami pun bersenang-senang bermain air, mandi dan berfoto disana. Sayangnya masih terdapat sampah sampah disana, dan terdapat juga sebuah bangunan kecil yang tidak terpakai. Alhamdulillah sangat menyenangkan bisa bersatu dengan alam.
Berikut foto foto yang bisa saya ambil dari perjalanan ke Curug cileat










3 komentar:

  1. Akhir tahun ayo kunjungi lagi curug Cileat. Di sawah setelah curug cimuncang telah dibuat MCK. Air pancurannya juga besar, tapi masih perlu banyak pembenahan, sih hehe... Tapi bisa dipastikan kempingnya lebih nyaman ahahaha...
    Boleh dilihat di paniisanabahdanu.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Iya saya juga belum kesana lagi, informasi yg sangat bermanfaat. semoga yg camping di curug cileat tidak kesulitan lagi cari tempat buang air, seperti saya dulu. hehehe...

    BalasHapus